Lima Penipuan Umum yang Ditargetkan Pada Remaja

 5 Penipuan Remaja

Remaja yang tumbuh dengan smartphone dan komputer lebih paham teknologi daripada yang lain, yang memberi mereka kepercayaan diri saat online. Kurang berpengalaman dan percaya dalam interaksi dengan orang lain adalah karakteristik remaja. Kombinasi ini dapat membuat anak muda berisiko ditipu, terutama di dunia online yang semakin tidak aman.

Social Catfish, agen investigasi media sosial, menemukan bahwa orang berusia 20 tahun ke bawah mengalami tingkat pertumbuhan korban penipuan tertinggi (156%) di antara semua kelompok umur. Kelompok usia ini mengalami kerugian finansial sebesar $71 juta untuk scammers selama rentang tiga tahun.

Steve Weisman, pakar scam nasional, mengatakan bahwa anak-anak di bawah 18 tahun lebih rentan terhadap pencurian identitas daripada orang dewasa. Dua alasan mengapa mereka menjadi sasaran. Alasan pertama adalah mereka membutuhkan waktu lebih lama bagi korban pencurian identitas untuk menyadari bahwa mereka adalah korban. Ini memberi pencuri identitas lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mencuri identitas mereka. Mereka juga sering digunakan dalam pencurian ID sintetis di mana penjahat membuat identitas palsu sepenuhnya dari informasi yang diambil dari beberapa orang.

Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa remaja menggunakan ponsel lebih dari sebelumnya, 84% lebih banyak dari tahun 2015. 83% hingga 91% remaja memiliki akses ke smartphone.

Sangat masuk akal untuk mengetahui apa yang dilakukan scammers dan bagaimana cara menghentikannya. Berikut adalah 10 penipuan umum yang menargetkan remaja secara langsung atau tidak langsung. Kami juga memiliki beberapa tips tentang cara melindungi anak remaja Anda agar tidak menjadi korban.

1. Penipuan Media Sosial

Penipuan berbasis internet yang menargetkan remaja diketahui menggunakan media sosial. Remaja adalah makhluk sosial. Penguncian pandemi baru-baru ini dan badai kecemasan di kalangan remaja telah menciptakan peluang bagi scammers dan menciptakan platform media sosial baru. Penipuan Belanja Online

Weisman menyatakan bahwa "Remaja, milenium, dan lainnya juga merupakan konsumen online besar untuk barang-barang mahal." Mereka sering terpikat ke situs web palsu, di mana mereka mengambil uang mereka dan kemudian tidak menjual apa pun.

Gagasan untuk menemukan iPhone, tas tangan, atau headphone terbaru dengan harga yang lebih murah tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Sayangnya, itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Saat dibayar, harga murah online3. Pencurian identitas

Penipuan ini sangat umum, dan media sosial hanyalah satu tempat di mana ia dapat ditemukan. Situs web, email, aplikasi perpesanan, dan jendela sembul hanyalah beberapa opsi lainnya.

Seringkali lebih mudah bagi pencuri identitas untuk mengelabui anak muda untuk mendapatkan informasi karena ketidaktahuan masa muda mereka. Banyak anak muda tidak menyadari bahwa mereka memberikan data pribadi yang dapat digunakan dalam pencurian identitas. Survei menunjukkan bahwa ada tingkat pencurian identitas yang lebih tinggi pada mereka yang berusia antara 18 dan 29 tahun dibandingkan mereka yang berusia 45 tahun atau lebih (15% vs 8%). Kontes Keterampilan atau Bakat

Penipuan akting dan pemodelan adalah penipuan online populer lainnya yang masih hidup dan jauh di luar media sosial. Baru-baru ini, penipuan yang menargetkan remaja dipusatkan pada kontes berbasis keterampilan. Remaja didorong untuk mengirimkan karya seni, komposisi musik, dan tulisan kreatif untuk kesempatan memenangkan uang, tetapi yang lebih penting, ketenaran. Penipuan dengan Beasiswa dan Hibah

Tawaran beasiswa dan hibah yang tidak diminta sering diabaikan karena biaya kuliah meningkat dan orang tua serta anak-anak khawatir tentang pendanaan pendidikan tinggi. Penipuan ini mungkin dimaksudkan untuk mencuri identitas Anda, atau lebih langsung mencoba memberi Anda informasi tentang beasiswa atau uang yang tidak diketahui publik. Menghindari Penipuan Lotre yang Mudah Ditipu